Dalam Clash of Clans, pemain sering kali berupaya menciptakan markas efektif yang membantu mereka bertahan dari serangan dan mencapai tujuan pengumpulan trofi. Pangkalan TH3, yang dikenal dengan desain hibridanya, adalah salah satu strategi yang berfokus pada keseimbangan pertahanan dan perolehan trofi. Tata letak dasar ini dioptimalkan untuk Balai Kota level 3, memastikan pemain dapat melindungi sumber daya mereka sambil tetap dapat merebut trofi melalui pertahanan yang sukses.
Konsep inti di balik basis hibrida adalah menciptakan tata letak yang secara efektif melindungi Balai Kota dan penyimpanan sumber daya. Dalam kasus Pangkalan TH3, desainnya biasanya melibatkan pemusatan Balai Kota dan penempatan pertahanan utama, seperti meriam dan menara pemanah, pada posisi strategis di sekitarnya. Pengaturan ini sangat penting karena dapat menghalangi pemain musuh yang mencoba menjarah sumber daya dan juga mencegah mereka mendapatkan trofi dengan mudah dengan menghancurkan Balai Kota.
Selain struktur pertahanan, penempatan bangunan penyimpanan juga penting dalam tata letak pangkalan hybrid. Pemain biasanya mengatur penyimpanan mereka sedemikian rupa sehingga melindungi mereka dari serangan langsung sambil tetap memastikan pertahanan memiliki garis pandang yang jelas untuk menghalangi pasukan musuh. Penempatan tembok yang baik semakin meningkatkan kekuatan pangkalan, karena dapat memperlambat gerak maju musuh, sehingga memaksa penyerang menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencoba menembus pertahanan.
Aspek penting lainnya dari Pangkalan TH3 hibrida adalah pertimbangan jebakan. Pemain didorong untuk menggunakan jebakan seperti bom dan jebakan pegas di area di mana kemungkinan besar penyerang akan menyalurkan pasukannya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian yang signifikan bagi musuh, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk berhasil menyerang markas. Dengan mengintegrasikan jebakan ini ke dalam desain markas, pemain dapat meningkatkan kemampuan pertahanan mereka secara signifikan.